REKAYASA KEBIJAKAN TRANSPORTASI TERINTEGRASI DALAM MENDUKUNG EKOSISTEM PARIWISATA KOTA BAUBAU DAN WAKATOBI
Keywords:
Integrasi Transportasi, Ekosistem Pariwisata, Wilayah Kepulauan, Kebijakan Terintegrasi, Pengembangan DestinasiAbstract
Penelitian ini bertujuan mengembangkan model rekayasa kebijakan transportasi terintegrasi untuk mendukung ekosistem pariwisata di wilayah kepulauan Kota Baubau dan Kabupaten Wakatobi. Menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dengan strategi studi kasus, penelitian ini mengaplikasikan analisis kebijakan berbasis sistem untuk memahami kompleksitas interaksi antara transportasi dan pariwisata di wilayah kepulauan. Pengumpulan data dilakukan melalui studi dokumen, wawancara mendalam, dan observasi lapangan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Hasil penelitian mengidentifikasi kesenjangan signifikan antara ekspektasi dan kondisi aktual sistem transportasi, terutama pada aspek informasi terintegrasi, aksesibilitas destinasi, dan konektivitas antarmoda. Model integrasi transportasi-pariwisata yang dikembangkan mencakup empat komponen: konektivitas fisik antarmoda, sistem informasi terpadu, kebijakan tarif terintegrasi, dan kelembagaan kolaboratif. Implementasi model memerlukan strategi bertahap dan kolaborasi multipihak melalui pendekatan penta-helix. Proyeksi dampak menunjukkan potensi peningkatan kunjungan wisatawan sebesar 30-40% dalam lima tahun, meningkatkan pendapatan sektor pariwisata dan menciptakan lapangan kerja baru. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan kerangka kebijakan transportasi terintegrasi yang adaptif terhadap karakteristik wilayah kepulauan dan dapat menjadi katalisator dalam membuka isolasi wilayah serta mengoptimalkan potensi pariwisata di Kota Baubau dan Kabupaten Wakatobi.