PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION PADA KARYAWAN GENERASI Z DI PERUSAHAAN STARTUP

Abstract

Generasi Z, yang kini mendominasi pasar kerja, menunjukkan motivasi tinggi dalam perencanaan karir dan memberikan kontribusi positif di lingkup perusahaan. Sebagai individu yang terampil dalam teknologi digital, mereka lebih memilih perusahaan startup yang sesuai dengan keahlian mereka. Meskipun demikian, fenomena saat ini terkait pemutusan hubungan kerja dan kebangkrutan startup yang sering terjadi menciptakan perasaan tidak aman di kalangan karyawan Generasi Z. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh lingkungan kerja dan stres kerja terhadap niat berpindah (turnover intention) pada karyawan Generasi Z di perusahaan Startup. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik nonprobability sampling pada 258 partisipan berusia 18-26 tahun yang memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun di perusahaan startup. Responden mengisi kuesioner daring yang mencakup adaptasi dari 3 alat ukur, yaitu: Alat Ukur Lingkungan Kerja oleh Budianto dan Katini (2015), Alat Ukur Stres Kerja oleh Parker dan DeCotiis (1983), serta Alat Ukur Niat Pindah oleh Roodt (2004). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh negatif yang signifikan terhadap niat berpindah pekerjaan, di mana peningkatan kualitas lingkungan kerja berkorelasi dengan penurunan niat berpindah pekerjaan, dan sebaliknya. Stres kerja juga terbukti memainkan peran penting karena berpengaruh positif yang signifikan dengan tingkat karyawan dalam berkeinginan untuk keluar dari perusahaan. Temuan ini memperkuat pemahaman bahwa, lingkungan kerja dan stres kerja, secara simultan berpengaruh terhadap niat berpindah pekerjaan pada Generasi Z. Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi perusahaan dalam mengelola faktor-faktor tersebut guna meningkatkan retensi karyawan Generasi Z di lingkungan kerja startup.