STRATEGI PENGEMBANGAN OBJEK PESISIR PANTAI TANJUNG LESUNG KABUPATEN PANDEGLANG (STUDI KASUS PT BANTEN WEST JAVA TOURISM DEVELOPMENT CORPORATION)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi aktual fisik dan non-fisik aspek pengelolaan dan strategi pengembangan objek pariwisata di kawasan pesisir pantai kabupaten Pandeglang yaitu pantai Tanjung Lesung. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penentuan informan dalam penelitian ini di ambil dengan menggunakan teknik Purposive. Analisis menggunakan metode analisis SWOT yang tujuannya untuk menganalisis faktor internal dan eksternal. Selanjutnya metode analisis dekriptif kualitatif dan Matriks SWOT guna merumuskan strategi pengembangan pariwisata pesisir di kawasan pesisir pantai kabupaten Pandeglang yaitu pantai Tanjung Lesung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kondisi aktual fisik dan non-fisik aspek pengelolaan pantai Tanjung Lesung yaitu Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Tanjung Lesung sudah memiliki semua fasilitas pendukung pariwisata berupa tempat makan dan minum, toko souvenir, area bermain, tempat parkir yang luas dan rindang, toilet umum, tempat ibadah berupa mushola, penginapan, serta pusat informasi. Semua fasilitas yang ada dikelola langsung oleh PT. Banten West Java Tourism Development Corporation, serta dibantu masyarakat lokal yang dibina langsung oleh pengelola untuk manjadi homestay serta pengelola tempat parkir. Strategi pengembangan pariwisata objek pesisir pantai Tanjung Lesung yaitu : 1) Melakukan kajian untuk mengoptimalkan potensi alam yang sudah ada dan yang masih bisa digali guna menjadikan daya tarik alam yang baru bagi wisatawan (2) Rencana pengembangan fasilitas umum berupa peningkatan pelayanan, renovasi penataan dan perawatan bangunan, serta penambahan jumlah fasilitas. (3) Mengemas promosi secara atraktif melalui media online.(4) Membuat rencana pelebaran akses jalan dan perbaikan jalan. (5) Meningkatkan peran pemerintah dan pengelola melalui kerjasama dalam membuat kebijakan dan rencana pengembangan lokasi. (6) Meningkatkan peran masyarakat lokal. (7) Menjadikan rest area sebagai pusat informasi serta pusat pedagangan dan jasa. (8) Pembenahan sistem persampahan, pemberian aturan tertulis dan sanksi kepada wisatawan.