STRATEGI COPING DALAM MENGHADAPI HOMESICKNESS PADA MAHASISWA PERANTAU DI JAKARTA

Abstract

Banyak mahasiswa dari luar Pulau Jawa yang merantau untuk menempuh pendidikan tinggi di Jakarta. Kondisi ini dapat memungkinkan beberapa dari mereka merasakan homesickness. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pemahaman mengenai strategi coping dalam menghadapi homesickness pada mahasiswa perantau di Jakarta. Karakteristik partisipan yaitu mahasiswa perantau yang berasal dari luar Pulau Jawa, berusia 18 hingga 21 tahun, sedang menempuh pendidikan S1 di perguruan tinggi Jakarta pada semester pertama, serta menjalani kehidupan sehari-harinya sendiri selama 3 bulan hingga 2 tahun. Untuk mendapatkan partisipan yang sesuai dengan kriteria, peneliti melakukan screening terhadap 15 partisipan menggunakan teori Stroebe (2002) tentang homesickness melalui wawancara semi terstruktur hingga diperoleh 5 mahasiswa perantau yang mengalami homesickness dan dianalisis lebih lanjut. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pedoman wawancara disusun berdasarkan teori Stroebe (2002) mengenai homesickness dan teori coping stress dari Lazarus dan Folkman (1986). Teknik analisis data menggunakan analisis tematik dari Braun dan Clarke (2006), yang meliputi proses familiarisasi data, pengkodean, pencarian tema, peninjauan, pendefinisian, dan pelaporan tema. Hasil analisis mengungkapkan bahwa (1) kelima mahasiswa perantau menggunakan kedua bentuk strategi coping, yaitu problem focused coping dan emotion focused coping, (2) kelima mahasiswa menerapkan strategi distancing, (3) cenderung menggunakan strategi seeking social support, serta (4) lebih dominan menggunakan emotion focused coping daripada problem focused coping. Penelitian ini menyimpulkan bahwa mahasiswa perantau di Jakarta cenderung menghadapi homesickness dengan strategi emotion focused coping, seperti distancing dan seeking emotional support.